Alasan Menghindari Main Judi
Berikut 4 alasan lagi untuk menghindari perjudian.
Seperti yang diajarkan dalam Amsal 21:20, “Harta yang indah dan minyak ada di kediaman orang bijak, tetapi orang yang bebal memboroskannya.” Saat kita berjudi, kita mempertaruhkan uang yang seharusnya digunakan untuk kebutuhan atau untuk mendukung karya Kerajaan Tuhan.
Padahal, jelas Tuhan ingin kita mengelola semua yang kita miliki dengan bijak (Matius 25:14-15).
Dampak Negatif Berjudi
Foto: Ilustrasi Berjudi (Law in Sport)
Berjudi dapat memiliki sejumlah dampak negatif yang serius, baik pada individu maupun pada masyarakat secara luas. Berikut adalah beberapa dampak negatif dari berjudi:
Ayat tentang Judi Surat Al-Baqarah: 219
Ayat tentang judi yang pertama terdapat dalam surat Al-Baqarah ayat 219.
Dalam ayat ini disebutkan bahwa judi adalah dosa besar dan merugikan, dengan bunyi ayat:
ُمُهَمٓا َاْكَبُر ِمْن َّنْفِعِهَم ٌم َكِبْيٌر َّوَمَناِفُع ِللَّناِۖس َوِا ْث َمْيِسِۗر ُقْل ِفْيِهَمٓا ِا ْث ُلْوَنَك َعِن اْلَخْمِر َواْل .. َيْسَٔـ
Yas`alụnaka 'anil-khamri wal-maisir, qul fīhimā iṡmung kabīruw wa manafi'u lin-nāsi wa iṡmuhumā akbaru min-naf'ihimā
Artinya: Mereka bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang khamar dan judi. Katakanlah, "Pada keduanya terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia. (Akan tetapi) dosa keduanya lebih besar daripada manfaatnya."
Dalam ayat ini, Allah SWT memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan kepada Nabi Muhammad SAW tentang khamar (minuman keras) dan maisir (judi).
Ayat ini secara jelas menyatakan bahwa kedua hal tersebut mengandung dosa yang besar, meskipun diakui juga memiliki beberapa manfaat bagi manusia.
Namun, penting untuk dicatat bahwa dosa dan kerugian yang timbul dari keduanya jauh lebih besar daripada manfaat yang bisa diperoleh.
Baca Juga: 4 Ayat tentang Kebersihan dalam Al-Qur'an, Wajib Tahu!
Judi = Menyalahgunakan Kepercayaan Tuhan
Meskipun Alkitab tidak secara spesifik menyebutkan tentang main judi, prinsip-prinsip yang terkandung di dalamnya memberi kita panduan yang jelas.
Pada akhirnya, berjudi adalah perbuatan yang tidak menghargai kepercayaan Tuhan kepada kita. Juga, dengan berjudi, kita terjebak dalam hawa nafsu dan merugikan diri sendiri. Mari hindari perjudian, apapun bentuknya, sehingga hidup kita tetap memuliakan Tuhan.
(Visited 2,743 times, 5 visits today)
Last modified: Oct 24
Tampilkan Bahasa Isyarat Saja
Hanya Bisa Download Publikasi
Dalam Al-Qur'an, judi dianggap sebagai kegiatan yang memiliki dampak negatif dan dilarang. Pelarangan ini tertulis dalam beberapa ayat tentang judi.
Al-Qur'an, kitab suci umat Islam, mencantumkan ayat-ayat tentang judi yang secara jelas melarang umatnya untuk terlibat dalam perjudian.
Memahami ayat-ayat tersebut beserta interpretasinya menjadi penting untuk para Muslim agar terhindar dari perbuatan yang dilarang dan mendapat keberkahan hidup.
Yuk, simak sederet ayat tentang judi dalam Al-Qur'an beserta penjelasannya di bawah ini.
Baca Juga: 10 Hadis dan Ayat Alquran tentang Sedekah, Masya Allah!
Ayat tentang Judi dalam Al-Qur'an
Foto: Al-Qur'an (Freepik.com/@freepik)
Ingin memahami bagaimana hukum judi dalam Al-Qur'an, simak beberapa ayat tentang judi lengkap dengan bacaan latin dan artinya:
Tampilkan Bahasa Isyarat Saja
Hanya Bisa Download Publikasi
Dosa Dalam Judi Dalam Alkitab
Berisiko Terlilit Utang
Masalah sering muncul ketika seseorang kehilangan uang dalam main judi, terutama jika ia berutang dengan harapan akan menang. Ketika ia kalah dan tidak mampu membayar uang kembali, si pemain tentu akan terjerumus.
Seperti dikatakan dalam Amsal 22:7, “yang berhutang menjadi budak dari yang menghutangi.” Sudah banyak cerita orang yang terlilit utang piutang karena judi.
Menggantikan Kepercayaan kepada Tuhan
Alih-alih bergantung pada Tuhan untuk memenuhi kebutuhan kita, main judi bisa membuat seseorang bergantung pada keberuntungan. Padahal, dalam Yesaya 17:7 dikatakan, “Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada Tuhan!”
Bukan Cuma Main Judi, tetapi Hati
Menurut KBBI, judi adalah “permainan dengan memakai uang atau barang berharga sebagai taruhan.” Singkatnya, permainan yang mempertaruhkan barang berharga dapat menjadi ajang perjudian.
Kita sering mendengarnya. Misalnya, judi dengan kartu. Judi bola, yang menggunakan tebak-tebakan skor. Atau judi di kasino dengan berbagai mesin permainan. Semuanya mempertaruhkan uang sebagai sumber ketegangan. Tidak heran, perjudian tampak memukau, karena memberi keuntungan dan rasa tegang.
Meskipun kata “main judi” secara spesifik tidak muncul dalam Alkitab, prinsip-prinsip yang diajarkan sangatlah jelas. Alkitab mengajarkan kita untuk tidak menyia-nyiakan uang dan untuk menghindari keinginan cepat kaya. Misalnya, di 1 Timotius 6:10 kita diberitahu, “Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.“
Kita jelas diperingatkan untuk tidak mencintai uang, dan mengelola baik-baik pemberian Tuhan. Berjudi, sebaliknya, adalah lawan dari kedua hal tersebut. Dengan berjudi, kita terpacu untuk memenangi uang sebanyak-banyaknya, tanpa sadar akan risiko besar di baliknya. Akhirnya berkat Tuhan pun tersia-sia demi keuntungan yang tak jelas.
Jadi jelas, perjudian adalah batu sandungan besar dalam hidup rohani.
Mendorong Keserakahan
Alkitab mengajarkan kita untuk berpuas diri dengan apa yang kita miliki. Dalam Ibrani 13:5 dikatakan, “Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. ” Main judi, dengan harapan memperoleh lebih, bertentangan dengan prinsip ini. Kita akan terus terpacu untuk main lagi dan lagi, untuk menang lagi dan lagi. Bukankah itu yang disebut serakah?